Nah,ini dia Part 4 nya ^^ Pasti banyak yg nunggu deh ^^ *author kepedean*
mohon dinikmati aja deh ceritanya,,mian kalo gaje,,
FF INI KARYA SAYA!! TANPA NGEPLAGIAT FF LAIN!! JADI,KALAU ADA FF YANG MUNGKIN MIRIP DENGAN YANG SAYA PUNYA,ITU KETIDAK SENGAJAAN!! JADI AWAS AJA KALO ADA YANG SAMPE BILANG KALO AKU INI PLAGIAT!!!! TAK TENDANG KOWE!! *jawanya keluar*
Author nggak akan pernah bosan untuk mengatakan jangan pernah menjadi Silent Reader!! Tolong hargai apa yang sudah aku tulis,,meskipun ceritaku nggak bagus2 banget,seenggaknya tolong kasih komentar yang sekiranya bisa membangun untuk aku dan karyaku,,
Aku nggak akan terima bash! Jadi mendingan komen aja deh,,komennya yang positif,ok? J
..::o::..
Title : I’m Married
Author : Me ^^
Genre : Romance & Comedy
Length : 4/?
Rating : PG 15
Main Cast : Nam Joomin,Park Yoochun,Hwang Miyoung (Tiffany SNSD),Jung Yunho
Other Cast : (Saya males nyantumin nama2nya,, ==” *plakk)
..::o::..
*Cuplikan Part 3*
“Ajusshi,wanita yang bernama Hwang Miyoung ini siapa? Pacarmu?”tanyaku pada Yoochun sambil menunjuk wanita yang berada di samping Park Yoochun.
Yoochun menoleh dan melihat wajah wanita yang bernama Hwang Miyoung itu. Akan tetapi,ia langsung merebut foto berbingkai itu dengan cepat dari tanganku dan langsung menyimpannya kembali ke dalam laci dengan cepat dan agak kasar,sehingga menimbulkan suara yang sedikit keras.
“Bukan siapa-siapa,”jawabnya. Aku yang mendengar jawabannya pun mengangguk. “Ayo, belajar lagi,”kata Yoochun dan memintaku untuk memfokuskan diriku pada pelajaran.
Tetapi,diam-diam aku mengamati laci yang merupakan tempat foto itu berada. Entah mengapa,aku menjadi penasaran akan wanita yang berada di dalam foto tersebut.. Apakah itu kekasih Yoochun? Namun entah mengapa,dadaku terasa sesak jika memikirkan kalau wanita itu adalah kekasih Park Yoochun..
..::o::..
*Author POV*
Seorang wanita yang tengah menggeret kopernya sedang berjalan keluar dari bandara Incheon pagi itu. Setelah keluar dari bandara dan menumpang taksi,wanita itu mulai melepas kacamata hitamnya. Ia tersenyum dan memandang pemandangan disepanjang jalan yang ia lalui lewat kaca jendela taksi.
“Korea Selatan.. Hwang Miyoung sudah kembali…”senyum wanita itu sambil terus memandang antusias pemandangan disepanjang jalan dengan mata indahnya..
*Part 4*
Joomin sedang berjalan ditrotoar sambil menikmati satu cone ice cream bersama dua sahabatnya,yaitu Junsu dan Seorin. Ketiganya baru saja pulang sekolah dan habis melakukan rapat club. Kebetulan mereka bertiga mengikuti club musik disekolah mereka.
“Malam semakin larut,kurasa aku akan pulang sekarang. Aku duluan ya!”pamit Seorin dan mulai bergegas untuk pulang.
“Eh,benar.. Aku juga akan pulang. Joomin Noona,sampai ketemu besok ya!”pamit Junsu pada Joomin. Joomin tersenyum dan sedikit melambaikan tangannya. Junsu pun mengangguk dan mulai menyusul Seorin yang sudah beberapa langkah di depannya, “Yaa,Seorin Ajumma!! Tunggu aku!!”
Seorin yang dipanggil seperti itu hanya bisa mendengus pelan. Sudah selama lima tahun Junsu selalu memanggil Seorin dengan sebutan ‘Ajumma’. Bosan juga rasanya jika harus terus-terusan memarahi Junsu yang notabenenya adalah sahabat Seorin dan Joomin sejak lahir. Seorin pun hanya bisa pasrah ketika tangannya ditarik oleh Junsu untuk naik subway. Joomin yang mengamati mereka dari kejauhan tertawa kecil melihat tingkah kedua sahabatnya itu.
Dan setelah subway itu pergi,Joomin menghela nafas panjang. Mau tidak mau,Joomin harus pulang sendirian. Kebetulan hari ini Yoochun tidak menjemputnya. Mungkin Yoochun sedang sibuk.
Joomin pun mulai memasang headsetnya dan mulai mendengar lagu dari boyband favoritnya,2PM. Ia menikmati alunan musik dari MP3 miliknya sambil menikmati ice creamnya. Tetapi,karena terlalu asyik mendengarkan lagu,tiba-tiba saja Joomin tersandung sesuatu dan..
Bruuukkk!
Joomin terjatuh diatas tanah dan ice cream yang dipegangnya tiba-tiba saja hilang setengah. Dan ternyata,sisa ice cream yang setengahnya lagi ada pada rambut seorang Ajumma-ajumma yang saat itu berada di depan Joomin. Kontan saja,Ajumma itu melompat kaget ketika merasakan sesuatu yang dingin tengah menyelimuti rambutnya. Ia pun bertambah shock ketika menyadari bahwa ada cairan ice cream rasa cokelat menetes dari atas kepalanya. Kini,kepalanya penuh dengan ice cream….
“Aduh..”rintih Joomin yang merasa tubuhnya sakit karena jatuh tersungkur begitu saja. Ia masih tidak menyadari kalau ice creamnya tadi telah tertumpah dan mengotori rambut seorang Ajumma yang berada di depannya. Ketika Joomin hendak bangkit,Ajumma yang berada di depan Joomin pun langsung berteriak shock.
“Kyaaaaa!!! Apa-apaan ini?!! Ada ice cream dirambutku?!! Yaa,kau gadis bodoh!! Kau mau menghancurkan rambutku,huh?!!”jerit Ajumma itu sambil memandang Joomin seram.
Langsung saja,orang-orang yang berada di sekitar situ langsung menatap Ajumma itu dan Joomin dengan bingung dan aneh.
“Ah? Ch..Choseonghamnida..” Joomin buru-buru minta maaf sambil membungkukkan badannya sembilan puluh derajat berulang kali. Joomin benar-benar merasa bersalah dan berharap dalam hati kalau Ajumma itu akan memaafkannya.
“Apa katamu?! Kau hanya meminta maaf saja?!! Aku sudah menata rambut ini disalon setengah jam yang lalu,dan kau merusaknya dengan ice creammu itu?!!”amuk Ajumma itu lagi.
“Choseonghamnida.. Aku juga tidak sengaja melakukan hal ini..”kata Joomin lagi dan berusaha agar Ajumma itu mau memaafkannya.
Dan bersamaan dengan itu,sebuah mobil berwarna hitam tengah melintasi tempat dimana Joomin dan Ajumma itu berada. Ternyata,di dalam mobil itu ada seorang Park Yoochun yang sedang memeriksa beberapa dokumen dan Sekretaris Lee yang sedang menyetir mobil.
“Sekretaris Lee! Sudah pukul berapa ini?!! Kau menyetir lambat sekali! Lain kali,aku tidak akan mengijinkanmu untuk menyetir mobil milik perusahaan!!”bentak Yoochun galak pada Sekretaris Lee.
Sekretaris Lee yang dibentak seperti itu langsung menggigit bibir bawahnya dengan takut, “Ch..choseonghamnida,Sajangnim…”kata Sekretaris Lee takut-takut.
Yoochun yang mendengar hal tersebut mendengus pelan. Dan tak sengaja,manik matanya menangkap sosok Joomin yang sedang membungkuk berkali-kali pada seorang Ajumma di pinggir jalan. Yoochun yang melihat hal tersebut pun langsung menyuruh Sekretaris Lee untuk menghentikan mobil, “Sekretaris Lee! Cepat berhenti!”pinta Yoochun.
“Ye? T.. Tapi,Sajangnim…”
“Kubilang berhenti,ya berhenti!! Kau mau aku pecat,huh!?”bentak Yoochun memotong kalimat Sekretaris Lee. Karena merasa sangat takut atas kegalakan Yoochun,Sekretaris Lee pun langsung menghentikan mobil di sisi jalan. Setelah mobil berhenti,Yoochun pun langsung keluar dari mobil dan langsung diikuti oleh Sekretaris Lee.
Yoochun pun mengarahkan langkah kakinya pada Joomin yang sedang dimarahi oleh seorang Ajumma yang dikepalanya terdapat banyak ice cream.
“Kau ini bodoh sekali! Bagaimanapun kau harus tanggung jawab atas kejadian ini!!”amuk Ajumma itu pada Joomin.
Joomin pun kembali membungkukkan badannya meminta maaf, “Aku tidak sengaja.. Aku tidak tahu kalau hal ini bisa terja..”
“Ada apa ini?”tanya Yoochun yang kini telah berdiri di samping Joomin.
Joomin dan Ajumma itu yang mendengar suara Yoochun pun langsung menatap kearah Yoochun.
“Ajusshi?”gumam Joomin kaget menyadari keberadaan Yoochun.
Ajumma yang kepalanya terdapat ice cream itu langsung tersenyum canggung ketika melihat keberadaan Yoochun. Ajumma itu tampak sungkan ketika melihat sosok Yoochun yang terlihat begitu berwibawa dengan jas ala Presdir yang dikenakannya.
“Ah..begini.. tadi gadis ini menumpahkan ice creamnya dikepalaku..”jelas Ajumma itu sambil tersenyum.
Yoochun yang mendengarnya langsung menatap kearah Joomin, “Apa benar begitu?”tanya Yoochun pada Joomin. Joomin yang mendengarnya pun mengangguk pelan dan kemudian menundukkan kepalanya. “Aku kan tidak sengaja…”kata Joomin takut-takut pada Yoochun. Yoochun yang mendengarnya menghela nafas pendek dan kembali berfokus pada Ajumma itu kembali, “Dia sudah meminta maaf?”tanya Yoochun lagi pada Ajumma tersebut.
“Sudah.. tapi,bagaimanapun rambutku ini sangat berharga. Aku baru menatanya disalon.. Dia juga tidak bertang..”
“Jadi,kau belum memaafkannya?” Yoochun memotong kalimat Ajumma tersebut sambil memandang Ajumma itu lurus.
“Eh?”Ajumma itu memandang bingung kearah Yoochun.
“Dia ini sudah meminta maaf padamu,tetapi kau tidak memaafkannya. Apa kau bisa membayangkan apabila kau lah yang berada diposisi gadis ini? Bagaimana perasaanmu?”ucap Yoochun sambil memandang Ajumma itu. Joomin yang mendengar kalimat Yoochun mengangkat kepalanya dan menatap penuh tanya kearah Yoochun.
Ajumma itu tampak gugup seketika, “T..tapi..”
Namun,dengan cepat Yoochun memotong kembali kalimat Ajumma itu, “Lagipula,apa kau tidak malu dilihat oleh orang banyak? Apa kau tidak menghiraukan tanggapan orang lain kalau kau lebih memperhatikan rambutmu daripada perasaan seseorang? Apakah kau tidak pernah diajarkan untuk memaafkan orang lain sewaktu kau kecil?”kata Yoochun lagi sambil memandang Ajumma itu tajam.
Joomin yang melihat itu hanya memandang Yoochun kaget dan bingung. Mana bisa Yoochun berkata seperti itu pada seseorang yang lebih tua? Yoochun terlampau berani.. Apa semua ini dilakukan oleh Yoochun untuk membela Joomin?
Ajumma itu kini terlihat gugup dan hendak menjelaskan hal itu sekali lagi, “Be..begini..”
“Masih tidak terima? Baiklah,aku akan memberikanmu uang untuk menata rambutmu kembali,” Yoochun pun mengambil beberapa lembar uang dari dompetnya dan memberikan uang itu pada sang Ajumma. “Sekretaris Lee,” Yoochun memanggil Sekretaris Lee yang berada di sampingnya setelah Ajumma itu menerima uang dari tangan Yoochun.
“Y..ye,Sajangnim?”respon Sekretaris Lee.
“Kita antarkan gadis ini pulang,”kata Yoochun sambil melirik Joomin yang sedang menatap Yoochun dengan bingung.
..::o::..
*Joomin POV*
“A..ajusshi! berhenti!” Aku menghadang langkah Yoochun yang hendak menaiki mobil. Kini tubuhku berada di hadapan Yoochun dan berhasil membuat langkah Yoochun berhenti karena terhalang oleh ku.
Yoochun yang menyadari akan tingkahku langsung menatapku, “Apa?”tanyanya.
“K..kau melakukan hal itu untuk..untuk..m..membelaku?”tanyaku dengan nada agak gugup. Aku takut kalau ia menjawab tidak. Kalau ia menjawab ‘tidak’,berarti aku terlalu GR.
Yoochun menghela nafas, “Ne,”jawab Yoochun singkat dan mengambil jalan di samping tubuhku lalu naik ke dalam mobil.
Aku yang mendengar jawabannya mematung di tempatku. A..Apa benar dia melakukan hal ini untuk membelaku? Mengapa ia membelaku? Dia baik sekali..
..::o::..
Malam ini aku sedang menonton TV di ruang tamu. Sejak tadi,Yoochun belum pulang. Padahal, jarum jam sudah menunjukkan pukul dua belas malam. Apa dia kerja lembur,ya? Lalu..Apakah ia sudah makan? Dari pada bingung begini,lebih baik aku mengirimnya pesan singkat..
Ajusshi,kenapa belum pulang? Cepat pulang.. Aku akan membuat makan malam.
From : Joomin
To : Yoochun Ajusshi
Aku mengetik kata-kata itu di ponselku dan hendak mengirimkannya pada Yoochun Ajusshi. Eh,tapi tunggu sebentar! Kenapa aku mulai mencemaskannya? Kenapa aku malah bertingkah seperti seorang istri? Kalau dia belum pulang dan kelaparan,itu bukan urusanku. Terserah saja dia mau melakukan apa.. Apapun yang terjadi padanya,itu tidak ada sangkut pautnya denganku.
Setelah berpikir seperti itu,aku pun menghapus semua kalimat-kalimat itu dan batal untuk mengirimkannya.Tetapi,perlahan aku mengetik kalimat-kalimat itu kembali. Dengan ragu,aku pun hendak mengirim pesan itu. Dan akhirnya,pesan itu terkirim dengan sukses.
“Hyaaa,apa yang telah aku lakukan?!”rutukku ketika menyadari bahwa pesan itu sukses terkirim. Aduh,memalukan.. Kenapa aku mengirimi Ajusshi itu pesan?! Ck,pasti Ajusshi itu akan menganggapku sebagai gadis yang memalukan! Ia pasti tidak akan membalas pesanku..
Beberapa detik kemudian,tiba-tiba saja ada suara mobil yang masuk ke dalam pekarangan rumah. Ah,pasti itu Yoochun Ajusshi! Semoga,ia belum membaca pesanku! Dengan secepat kilat,aku bangkit dari sofaku dan langsung membuka pintu. Kulihat bahwa Yoochun keluar dari mobilnya dan menutup pintu mobil itu. Ia juga sedikit mengendurkan dasinya dan melepas kancing jasnya. Lalu,ia mulai melangkah hendak masuk ke dalam rumah.
“A..Ajusshi!”seruku di hadapannya.
Dengan cepat Yoochun langsung memandangku. Sepertinya ia agak kaget.
Aku pun langsung berjalan mendekati Yoochun. Kulihat kalau Yoochun membawa sebuah aquarium plastik berisi dua ekor ikan koi. Tapi sekarang bukanlah saat yang tepat untuk membahas soal ikan. Yang terpenting adalah pesan singkatku itu!
“Aku pinjam ponselmu!”kataku.
Yoochun pun memandangku heran, “Memangnya kenapa?”tanyanya.
“Sudah,berikan saja!”
Yoochun yang mendengar perkataanku mendengus pelan. Ia pun memberikan ponselnya padaku. Dan secepat kilat,aku menerima ponsel itu darinya dan memeriksa kotak masuk. Hahh…syukurlah..pesanku belum terbaca. Dengan cepat,aku langsung menghapus pesan itu.
“Kau memeriksa kotak masuk?”tanya Yoochun sambil memandangku.
Aku yang mendengarnya langsung terlonjak kaget lalu menyembunyikan ponselnya dibelakang tubuhku, “T..tidak!”bohongku. Aish,pasti dia mengetahui apa yang sedang aku lakukan..
“Tadi kulihat ada pesan masuk dan aku belum membacanya..itu dari siapa?”
“T..tidak ada pesan masuk,”bohongku lagi dengan nada bicara yang gugup.
Tetapi sepertinya Yoochun tidak mempercayaiku begitu saja. Ia pun memandangku dengan curiga. Perlahan,ia meletakkan aquarium plastik yang dibawanya itu ke atas tanah. Dan ia mulai melangkah mendekatiku dengan tatapannya yang lurus kearah bola mataku. Menyadari kalau ia semakin berjalan mendekatiku,aku sedikit berjalan mundur untuk menghindarinya.
Dan tiba-tiba saja,tumitku tersandung oleh sebuah batu. Karena tidak siap,aku pun hendak terjatuh sambil berteriak, “Kyaaaaa!! E..eh?” tiba-tiba saja aku mendadak bingung karena aku tidak jadi terjatuh. Tetapi dengan cepat kusadari,bahwa dengan posisi siap jatuhku,tangan kanan Yoochun menahan pinggangku dan tangan kirinya menggenggam tangan kananku. Tangan kiriku mencengkram bahu kanannya dan kaki kananku tertekuk ke belakang. Namun,yang membuatku tidak sanggup berkata-kata adalah posisi kami yang sekarang ini telah mengakibatkan wajah kami menjadi begitu dekat. Kulihat matanya yang bersinar itu memandang wajahku dengan tatapan yang sedikit kaget. Sedangkan,aku menatapnya dengan gugup dan kaget.
‘Deg..deg..deg..deg..’
Jantungku melompat-lompat di dalam tubuhku. Dengan susah payah,aku menelan ludahku dengan gugup. Tetapi,aku langsung mendorong tubuh Yoochun dan mencoba untuk menormalkan kembali diriku. Kulihat bahwa Yoochun melakukan hal yang sama denganku. Sepertinya ia cukup salah tingkah akan hal ini.
“P..ponselmu terjatuh!”kataku dan langsung menyambar ponsel Yoochun yang terjatuh di atas tanah. Aku mengeluarkan tampilan dari menu kotak masuk dan memberikannya pada Yoochun kembali. Yoochun Ajusshi pun langsung menerima ponselnya dari tanganku dan membawa aquarium plastik berisi ikan itu ke dalam rumah. Ia melangkah masuk ke dalam rumah tanpa menghiraukanku. Huh,cuek sekali dia..
*Author POV*
Diluar pagar rumah Yoochun dan Joomin,ternyata ada seseorang yang melihat kejadian yang baru saja terjadi,kejadian dimana Joomin hendak terjatuh namun Yoochun menahannya.
Sosok yang merupakan seorang namja yang memakai jaket training sambil menggenggam tali yang digunakan untuk mengajak anjingnya jalan-jalan itu,tersenyum melihat kejadian itu. tetapi,kemudian ia kembali melirik pada anjingnya yang kini tengah bersamanya, “Taepoong-ah,sepertinya sudah cukup jogging malam-malam seperti ini. Ayo kembali ke rumah,”kata Yunho dan kembali membawa anjingnya yang bernama Taepoong itu untuk pulang ke rumah.
*Joomin POV*
Hari ini adalah hari Minggu. Jadi,aku dan Yoochun hanya berdiam di rumah pada hari ini. Hari sudah siang dan aku memutuskan untuk jalan-jalan sebentar ke luar rumah. Aku merasa bosan. Bayangkan saja,di hari Minggu ini aku sama sekali tidak ada kerjaan. Apalagi,si Ajusshi itu hanya mengurung diri di kamarnya sepanjang hari. Entah apa yang ia lakukan,aku tidak peduli..
Akhirnya aku memakai sepatuku dan mencoba berjalan keluar rumah. Dan setelah berada di luar rumah,aku tersenyum. Hmmh,setidaknya aku bisa menghirup udara diluar sekarang.
Aku pun membuka pintu pagar dan keluar rumah. Aku berjalan-jalan sebentar sambil mengamati beberapa rumah lainnya yang bersebelah dengan rumahku. Perumahan ini cukup asri dan nyaman. Meskipun sekarang tampak agak sepi,itu tidak menggangguku. Ketika sedang asyik berjalan-jalan,aku melihat seekor anjing besar yang tengah berlari ke arahku. Aku yang melihat anjing itu pun terlonjak kaget. Apalagi ia sedang berlari ke arahku sambil menjulurkan lidahnya. Karena takut,aku pun langsung berlari secepat mugkin.
Hyaaaa,bagaimana bisa hal ini terjadi?! Aku kan takut anjing! Aku pun semakin mempercepat lariku. Tetapi,semakin cepat aku berlari,anjing itu semakin cepat mengejarku.
“Kyaaaa,tolong! Tolong aku! Jauhkan aku dari anjing ini! Kyaaa, jangan mendekat anjing aneehh!”jeritku sambil mencoba untuk mengusir anjing itu.
Tetapi percuma saja,anjing itu masih bersemangat mengejarku. Akhirnya,aku sampai disuatu rumah yang pagarnya terbuka. Aku pun langsung masuk begitu saja ke dalam pekarangan rumah tersebut dan menarik-narik baju sang pemilik rumah yang sedang menyiram tanaman di halaman rumahnya.
“Hyaaa,tolong! Tolong aku! Anjing itu mengikutiku terus! Tolong jauhkan anjing itu dariku.. Kumohon!”kataku sambil menarik-narik baju si pemilik rumah itu sambil memejamkan mataku takut.
“Eh? Murid Joomin?”
Tiba-tiba saja suara sang pemilik rumah itu sanggup membuka mataku seketika. Aku kenal suara ini. Ini suara… Jung Yunho Seonsaengnim!! Lantas,aku pun langsung menatap wajah Jung Seonsaengnim dan melepaskan tanganku dari bajunya.
“Ch..choseonghamnida…”ujarku gugup sambil memandangnya takut.
Seonsaengnim hanya tersenyum melihatku dan kemudian ia menghampiri anjing yang tadi mengejarku. Ia mengelus puncak kepala anjing itu dengan penuh kasih sayang. Sedangkan,anjing itu hanya duduk manis sambil menggoyangkan ekornya kesana-kemari ketika menerima sentuhan Seonsaengnim.
“Dia ini anjingku. Namanya Taepoong..”kata Jung Seonsaengnim sambil tersenyum kearahku, “Apa dia ini yang mengejarmu?”tanya Jung Seonsaengnim.
Aku pun mengangguk pelan, “B..benar…”
..::o::..
Sekarang aku dan Jung Seonsaengnim sedang duduk di kursi taman yang terletak di halaman rumah Jung Seonsaengnim. Ia memberiku segelas susu dan beberapa keping biskuit.
“Seonsaengnim tinggal disini?”tanyaku pada Jung Seonsaengnim.
Jung Seonsaengnim mengangguk, “Setelah pindah dari Pusan,aku langsung tinggal disini,”jawabnya sambil mengelus Taepoong yang berada di depan kami. Yahh,ternyata anjing yang mengejarku tadi adalah anjing milik Jung Seonsaengnim. Taepoong namanya.. Kata Jung Seonsaengnim,Taepoong mengejarku karena ia menyukaiku. Huh,apa Taepoong naksir padaku? Menakutkan sekali.. Untung saja di sampingku ada Jung Seonsaengnim. Jadi,aku tidak perlu merasa was-was pada Taepoong.
“Seonsaengnim berasal dari Pusan?”tanyaku.
“Sebenarnya aku orang Gwangju. Tapi,setelah lulus kuliah di Seoul,aku diminta untuk mengajar di Pusan. Setelah beberapa tahun di Pusan,aku dipindah tugaskan ke Seoul,”jawab Jung Seonsaengnim sambil tersenyum.
Oh,ternyata begitu.. dari Gwangju ke Seoul,lalu ke Pusan,dan kemudian kembali lagi ke Seoul. Wah,rumit juga ya.. Pantas saja,saat pernikahanku di Pusan,aku sempat melihat Jung Seonsaengnim di tepi pantai, “Seonsaengnim tinggal sendiri disini?”tanyaku lagi.
“Aku tinggal bersama Ibuku.. Ibuku tinggal di Seoul meskipun aku di Pusan dulu,”jawabnya lagi.
Aku mengangguk tanda mengerti. Dan kemudian,aku pun bertanya, “Seonsaengnim umurnya berapa?”
“Ng? Umurku…”
“Eomoni sudah pulang!” tiba-tiba saja sebuah suara terdengar dari arah pintu pagar. Sontak saja,aku dan Jung seonsaengnim memandang ke arah sumber suara.
“Eomoni?”sambut Jung Seonsaengnim sambil menghampiri Ibunya yang sedang membawa beberapa kantung belanjaan.
Oh Tuhan! Aku..aku kenal akan wajah Mrs. Jung ini! Aku menatap Mrs. Jung dengan kaget. Mrs. Jung juga memandangku kaget. Ya ampun..ada apa ini? Kenapa aku bisa bertemu dengannya lagi? Mrs. Jung ini kan… Ajumma yang rambutnya terkena ice cream olehku kemarin!! Hyaaaa,bagaimana bisa aku bertemu dengannya disini?!! Dan pada kenyataannya,ia adalah Ibu dari Jung Seonsaengnim!!
“Kau?!”pekik Mrs. Jung sambil menatapku kaget. Aish..pasti dia masih ingat akan kejadian kemarin.. Ck,tamatlah riwayatku sekarang…
..::o::..
“Jadi,Eomoni dan Murid Joomin sudah saling mengenal?”kata Jung Seonsaengnim antusias ketika kami bertiga sedang duduk diruang tamu rumah Jung Seonsaengnim.
Mrs. Jung yang mendengar hal itu mendengus dan kemudian meminum segelas air putih di atas meja dengan cepat. Sepertinya,Mrs. Jung cukup frustasi karena harus bertemu denganku lagi. Apalagi,Yoochun Ajusshi sudah melontarkan kata-kata yang sepertinya menyakitkan hati Mrs. Jung karena membelaku. Aku pun menunduk dalam-dalam karena tidak berani menatap Mrs. Jung.
“Jung Yunho! Apa gadis ini adalah muridmu?! Apa kau tahu kalau dia lah yang sudah mengotori rambutku dengan ice cream kemarin?!”seru Mrs. Jung pada Jung Seonsaengnim.
Seonsaengnim yang mendengarnya sedikit terkejut dan kemudian tertawa kecil, “Sungguh? Hahaha,lucu sekali.. Kebetulan ya,Eomoni dan Murid Joomin bisa bertemu lagi. Hahahaha..,”tawa Seonsaengnim.
“Ya,Jung Yunho! Apa kau tertawa ketika Ibumu ini sedang kesal?!”dengus Mrs. Jung sambil menatapku sinis. Sedangkan,aku yang ditatap seperti itu berusaha menghindar dari tatapan Mrs. Jung. “Ya,neo! Siapa nama pria yang telah membelamu kemarin?! Dia tampan tapi tidak memiliki sopan santun!” tiba-tiba saja Mrs. Jung bertanya padaku dengan nada seketus mungkin.
Aku yang ditanya seperti itu langsung tergugup seketika. Masa aku harus menjawab : ‘Dia suamiku…’
Huh,mana mungkin aku menjawab dengan kata-kata seperti itu?!
“I..itu kerabatku…”jawabku gugup. Setelah berkata seperti itu,kurasakan bahwa Jung Seonsaengnim mendelik kearahku. Apa mungkin ia tahu kalau jawabannya bukanlah ‘Kerabat’ melainkan ‘Suami’?
..::o::..
Aku membuka pintu rumah dengan lesu. Langkahku terasa lambat dan wajahku menunjukkan kalau aku sedang cemberut. Huh,aku merasa sial hari ini.. Aku dikejar oleh anjing dan bertemu dengan Ajumma yang kepalanya terkena ice cream.. Dan parahnya lagi,Ajumma itu adalah Ibu dari Jung Yunho Seonsaengnim!! Ck,aku ini benar-benar malang sekali..
Aku pun menutup pintu rumah perlahan. Tetapi tanpa sengaja,aku melihat Yoochun sedang berdiri di ruang tamu sambil berbicara dengan seseorang diponselnya. Aish,apakah ia baru keluar setelah aku pergi?
“Kenapa… kenapa kau ke Korea? Miyoung-ah,apa yang kau harapkan lagi? Bukankah aku sudah melepaskanmu?”
Diam-diam aku mendengar kalimat Yoochun yang sepertinya sedang berbicara di telepon. Raut wajahnya terlihat kacau dan agak sedih. Ada apa dengannya? Dan siapa itu Miyoung? Ah! apa benar Miyoung yang dimaksudkan oleh Yoochun Ajusshi adalah Hwang Miyoung,gadis yang ada di foto itu?!
“Mianhae,aku tidak bisa…Kumohon,lupakan aku Miyoung-ah..”
Dan setelah berbicara seperti itu,Yoochun Ajusshi terlihat menyudahi percakapan secara sepihak. Ia melemparkan ponselnya disofa dan duduk disofa dengan raut wajah frustasi namun sedih.
“Ajusshi..?” perlahan aku menghampirinya dan duduk di sampingnya.
Yoochun menolehkan kepalanya kearahku dan kemudian menegakkan posisi duduknya, “Apa?”responnya.
Aku menggeleng, “Ani..”
“Kau habis darimana?”tanya Yoochun Ajusshi lagi.
“Tadi aku jalan-jalan.”
“Oh,jalan-jalan…”angguknya dan ia memandang kearah aquarium kaca berisi ikan koi yang dibawanya tadi malam. Kini,aquarium berisi ikan itu berada di samping sofa.
“Ikan itu..dari siapa?”tanyaku.
Yoochun Ajusshi terlihat menghembuskan nafas panjang, “Sepertinya aku memang salah menerima dua ekor ikan ini darinya..”gumam Yoochun Ajusshi sambil memandang dua ekor ikan yang berenang-renang di dalam aquarium itu.
“Apa?”tanyaku bingung. Apa maksudnya? Aku tidak mengerti gumamannya itu..
Yoochun Ajusshi menggeleng, “Bukan apa-apa.. Malam ini,mau tidak jalan-jalan bersamaku?”
..::o::..
Malam ini aku dan Yoochun Ajusshi sedang berjalan-jalan di sebuah pasar malam. Pasar malam terlihat sangat ramai di datangi oleh pengunjung. Lampion-lampion beraneka bentuk pun digantung di setiap pohon-pohon yang ada disini. Banyak sekali stand-stand yang menjajakan aneka dagangan.. Mulai dari makanan,perhiasan,penghias rambut.. bahkan ada juga stand tempat meramal nasib orang. Tetapi,sekarang aku dan Yoochun Ajusshi sedang berada di sebuah stand kue beras pedas.
“Wahh,ini enak sekali!”kata Yoochun Ajusshi sambil memakan berpotong-potong kue beras.
Aku yang sedang makan kue beras pun menatapnya bingung, “Ajusshi belum pernah makan kue beras pedas?”
“Sudah pernah.. tapi,aku tidak pernah makan yang dijajakan seperti ini.. Biasanya,aku membeli kue ini di restoran. Dan aku rasa yang ini lebih enak,”jawabnya sambil tersenyum.
Ah? Restoran? Ya ampun.. orang ini benar-benar kaya..
“Joomin-ah,ayo kita kesana! Disana ada penjual kue Yaksik!” tiba-tiba saja ia menarik tanganku dan membawaku ke sebuah stand kue. T..tapi,sebentar.. Apa tadi dia bilang? ‘Joomin-ah’? dia memanggilku.. ‘Joomin-ah’?! Bukan ‘Nam Joomin’?!
Kulihat ia memakan beraneka kue yang dijajakan dengan tampang bahagia. Humh,entah mengapa Yoochun Ajusshi bukan lagi seorang namja yang dingin dimataku. Tapi,ia menjadi berubah seperti ini apa karena seseorang yang meneleponnya tadi siang? Ah,yang benar saja.. Tidak mungkin.. Mungkin saja,Yoochun Ajusshi melakukan hal ini karena ia sedang bosan..
Ketika sedang asyik menyantap kue yaksik sambil berjalan dan mengobrol,tiba-tiba saja tubuhku tertabrak oleh seseorang dari belakang. Aku pun hampir terjatuh,namun aku berhasil menahan diriku. Kulihat seseorang menabrakku tengah berlari secepat mungkin diantara kerumunan orang-orang yang ada.
“Astaga,kau baik-baik saja?”tanya Yoochun Ajusshi padaku. Kemudian, ia memandang orang yang berlari dan telah menabrakku tersebut.
“Aku baik-baik saja,”jawabku sambil tersenyum. Hei! T..tapi.. mana ponselku?!! “P..ponselku hilang!”jeritku sambil memandang Yoochun panik.
Seketika,Yoochun Ajusshi membelalakkan matanya lebar-lebar, “M..mwo?! Pasti orang itu yang sudah mengambil ponselmu!” setelah berkata seperti itu, secepat kilat Yoochun Ajusshi langsung mengejar seseorang yang telah menabrakku. Aku yang melihat hal tersebut pun ikut berlari untuk mendapatkan ponselku.
“Hei,heii! Ada penjambret!!!”jeritku sambil berlari secepat mungkin.
Meskipun begitu,kerumunan orang-orang banyak menyulitkan kami untuk mengejar penjambret itu. Tadi,pejambret itu hampir saja tertangkap oleh Yoochun Ajusshi. Tetapi gagal karena pejambret itu larinya sangat cepat. Akhirnya,aku dan Yoochun Ajusshi pun berhenti berlari.
“Sial!”umpat Yoochun Ajusshi sambil memandang sekeliling untuk mencari keberadaan pejambret ulung tersebut.
“Ck,bagaimana ini? Ponselku hilang..”kataku sedih. Aku menundukkan kepalaku sambil menggigit bibir bawahku dengan sedih. Kenapa harus hilang?! Ponsel itu adalah ponselku satu-satunya! Kalau sampai hilang,apa yang harus aku lakukan?! Aku tidak bisa lagi menelepon Eomma dan Eonni yang berada di Jepang,ataupun teman-temanku Seorin dan Junsu..
Yoochun Ajusshi yang mendengar perkataanku pun mengelus puncak kepalaku dengan lembut, “Sudahlah..,nanti aku akan membelikan ponsel yang baru untukmu,”kata Yoochun Ajusshi sambil tersenyum.
Aku yang melihatnya tersenyum mulai merasa tenang. Sesuatu yang hangat pun mulai menyelimuti hatiku ketika melihatnya seperti ini.. Kenapa ia bersikap lembut seperti ini padaku? Ini sungguh tidak biasanya..
*Author POV*
Seorin dan Junsu sedang berjalan disebuah pasar malam yang sama dengan Yoochun dan Joomin. Keduanya terlihat sedang adu mulut. Tidak ada yang mau mengalah dan selalu melempar argumen.
“Mana aku tahu kalau jadinya seperti ini!? Aku’kan lupa membawa uang!”sewot Junsu.
“Dasar tidak bertanggung jawab! Tadi katamu kau akan mentraktirku makan! Toh,aku juga yang membayar semuanya!”balas Seorin geram.
“Sudah kubilang kalau uangku ketinggalan!”bantah Junsu.
“Kalau begitu,tidak usah mengajakku keluar!”
“Cerewet!”
“Tidak bertanggung jawab!”
Keduanya terus saja bertengkar sehingga beberapa orang yang berada di dekat mereka menatap Junsu dan Seorin dengan tatapan yang aneh karena keributan mereka.
“Huh..aku sangat kesal!”rajuk Seorin sambil memajukan bibirnya kesal.
Junsu yang melihatnya mendengus dan mencibir sebentar. Sampai akhirnya,tanpa sengaja mata Junsu menangkap sosok Joomin yang sedang berbincang-bincang dengan seorang namja yang tidak dikenal oleh Junsu. Joomin terlihat sedih saat itu dan seorang namja yang berada disamping Joomin berusaha untuk menghibur Joomin. Yeah,Joomin sedih karena ponselnya baru saja hilang dan namja yang berada di samping Joomin adalah Park Yoochun.
Junsu yang merasa bingung pun langsung menyikut Seorin, “Ya,Ajumma!”panggil Junsu pada Seorin.
Seorin mengangkat kepalanya dan menatap Junsu dengan malas, “Ada apa,Duckbutt bodoh?”
“Itu.. ada Joomin Noona!” Junsu menunjuk-nunjuk Joomin yang berjarak beberapa meter darinya.
Seorin yang mendengar kalimat Junsu pun langsung menatap kearah yang ditunjukkan oleh Junsu. Dan benar saja,ada seorang Nam Joomin disitu dan ia didampingi oleh seseorang yang tidak dikenal oleh Seorin. Seorin yang melihatnya pun sedikit mengernyitkan alisnya heran, “Siapa namja yang berada disampingnya itu?”tanya Seorin sambil terus memperhatikan sosok namja yang berada disamping Joomin.
“Benar,aku juga tidak tahu,”kata Junsu.
Seorin berpikir sebentar.. “Wajahnya mirip dengan.. Park Yoochun Sajangnim dari Big East Group!”terka Seorin sambil menatap Junsu. “Aku juga pernah melihat Park Sajangnim disekolah! Sepertinya,saat itu Park Sajangnim sedang mengantar Joomin ke sekolah!”
Junsu kelihatan bingung, “Park Yoochun Sajangnim? Lalu apa hubungannya dengan Joomin Noona?”tanya Junsu pada Seorin.
Seorin pun menghela nafas, “Joomin bilang, dia itu kerabatnya..”
“Tidak mungkin!”kata Junsu tiba-tiba dan berhasil membuat Seorin menatapnya penuh tanda tanya.
“Lalu apa?”tanya Seorin penasaran.
“Pasti Park Yoochun Sajangnim itu pacarnya Joomin Noona!”seru Junsu sambil menatap Seorin.
Seorin yang mendengar Junsu berkata seperti itu pun terlonjak kaget dan membelalakkan matanya lebar,“Mwo?!”pekik Seorin tidak percaya.
*TBC*
Eu kyang kyang,akhirnya selesai juga part 4 nya *tebar kembang 7 rupa#plaakk
Maaf ne Author jarang apdet.. kalo udah apdet pasti lama banget TT^TT
ni Author publish langsung setelah Author bener2 luang.. kebetulan Author abis selesai UN dan kelar semuanya… mohon maaf ne readerdeul TT^TT
Setelah ini Author janji bakal sering apdet.. paling nggak seminggu sekali deh… atau dua minggu sekali #plaakk
Mohon komennya,ne? Yang jd silent reader masuk nerakaaa!! >O<
Okelah,ditunggu aja part selanjutnya ^^
Kamsahamnidaaaaa~!!! *kabuuuuurrrrr