Jealousy of A Bestfriend [Comeback Fanfiction]

 

 

안녕, 안녕~! Firstly, I want to sincerely apologize because my long long absences since last year. YES, I was very busy for these 2 years, but NO, I do not abandone SFF for real. Actually I’ve been watching the stats and I knew it went down drastically. As a bad admin, maybe I have no right to say this, but please don’t get tired with SFF, okay?

Now, about this fanfic. I wrote this when I was on 10th grade because I had given a task to make a fiction. That time, I was so stuck and I think this story wasn’t going well. This story is the original one and the same as what I gave to my teacher 😉 Give me your opinion after reading this, k? Lastly, happy reading!

NOTE: PLAGIARIZE IS STRICTLY FORBIDDEN. I’M WATCHING YOU!

—–

누구치? (” )( ”)

그 사람이야? ∠(o )

에이즈~ 뭐야 이게..

그럼 말도안돼!!

그냥 우리의 진짜 친구요.. ( ̄▽ ̄”)

 

M!Countdown Show”, Studio CJ E&M, Korea. [26 Mei 2011/13:00 P.M]

“Song Yoo Chan!” panggil sosok jangkung yang melambaikan tangannya riang ke arah gadis mungil dengan beanie mencolok berwarna kuning-hijau-merah. Suasana gedung KBS yang masih lengang membuat suara itu mudah dikenali –apalagi oleh Song Yoo Chan. Bibir gadis itu membentuk sebuah senyuman yang kelewatan lebar ketika laki-laki itu berlari kecil ke arahnya.

“Kau masih ingat denganku rupanya,” kikik Yoo Chan yang dibalas dengan jitakan pelan dari laki-laki itu. “Aigoo~ Jika tak ingat, aku pasti memilih untuk memanggilmu babo, bukannya namamu, Song Yoo Chan babo.”

Yoo Chan mengelus-elus kepalanya yang sama sekali tidak sakit, “Oh.. Beginikah sikap orang yang akan menjadi seorang superstar, Jo Youngmin?  Lebih baik aku menghabiskan waktu dengan Chan Ho daripada jauh-jauh datang ke tempat ini dan mendapat sambutan yang sangat tidak ramah darimu.” Yoo Chan menggembungkan pipinya dan pura-pura beranjak menuju pintu keluar.

Yah, yah! Kajimaa~” Youngmin buru-buru menarik lengan Yoo Chan kelewatan keras sehingga membuatnya berbalik dan menyipitkan matanya dengan pandangan ‘kau-sekarang-suka-menyiksa-orang-hah?’ Ia menunjuk tangan Youngmin yang masih menggenggam lengannya, “Lepas.”

Dengan wajah tak berdosanya, Youngmin hanya mengucapkan satu kata, “Apa?” yang sedetik kemudian disusul dengan kata, “Oops,” lalu mengembalikan posisi tangannya.

Yaa~ Chan Ho?!” tanya Youngmin tak percaya, “Neon namjachingu isseo?!

Yoo Chan yang ditanya hanya melongo.  Namun sedetik kemudian ia tertawa terbahak-bahak dan memegangi perutnya. “Neon.. Waegurae?” ujar Youngmin serba salah.

Geu ai-reul gieog anha? Apa ingatanmu separah itu?” decak Yoo Chan.

Melihat Youngmin yang diam seribu bahasa, Yoo Chan hanya mendengus dan berkata singkat, “Chan Ho itu adik laki-laki-ku, neon baboya.”

Sekarang, ganti Youngmin yang melongo tak percaya. Namun sesaat ia ingat, tahun lalu, gadis itu pernah mengenalkan seorang anak laki-laki kecil yang mempunyai wajah yang tak jauh beda dengan Yoo Chan. Anak itu pastilah Chan Ho yang disebut Yoo Chan tadi.

Youngmin yang mulai menyadari kesalahannya hanya mengangguk-angguk, namun diam-diam ia menghela nafas lega dan ‘kembali’ ke pribadi-nya yang cool seperti semula. “Ya sudah, pergi sana. Bilang saja kau tidak mau bertemu denganku,” celetuk Youngmin.

“Baiklah-baiklah.. Tadi aku hanya bercanda,” Mana mungkin aku betah dengan setan kecil urakan bernama Song Chan Ho itu, tambah Yoo Chan dalam hati. Ia masih ingat kejadian tadi pagi ketika mendapati kamarnya diobrak-abrik oleh setan itu demi mencari sebuah iPod yang ternyata ada di laci mejanya sendiri..

Senyum Youngmin mengembang lagi, “Bogoshipeo, Yoo Chan-ah.

Ne, na ddo.” balas Yoo Chan. Gadis itu hendak memeluk Youngmin ketika laki-laki itu merasakan wajahnya memanas. Youngmin kontan mendorong Yoo Chan dan mundur selangkah darinya.

“Ehmm.. Ngomong-ngomong, kau memang belum punya pacar kan?” tiba-tiba pertanyaan bodoh terlontar dari mulut Youngmin. Yoo Chan menaikkan sebelah alisnya, “Mwo?”

Youngmin yang menyadari kecerobohannya itu langsung panik, “Aniyo! Gwenchana!”

Yoo Chan mengerutkan kening, bingung dengan pertanyaan yang dilontarkan Youngmin barusan. Namun ia cepat-cepat menghapus pikiran itu dari kepalanya.

Youngmin kembali menghela nafas lega, untung Yoo Chan belum sempat berpikir yang bukan-bukan.  Dalam hati ia merutuki dirinya, bagaimana bisa ia menanyakan pertanyaan bodoh dan memalukan seperti itu?

Laki-laki itu melirik Yoo Chan yang sepertinya masih penasaran. Youngmin panik, takut Yoo Chan akan menyerbunya dengan berbagai pertanyaan atau apa. Tapi, Yoo Chan malah menengadahkan telapak tangannya ke arah Youngmin.

“Nah.. Mana hadiah yang kaujanjikan?”


“Kwangmin oppa~!” pekik Yoo Chan sambil merentangkan kedua tangannya ke arah laki-laki dengan sosok yang bagai pinang dibelah dua dengan Youngmin. Sedangkan Youngmin hanya memutar bola matanya sebal mendengar Yoo Chan memanggil saudara kembar yang hanya selisih enam menit dengannya itu dengan sebutan ‘oppa’. Memang mereka berdua lebih tua beberapa bulan dari Yoo Chan, namun kenapa hanya Kwangmin yang dipanggil oppa?!

Kwangmin hendak menerima pelukan dari Yoo Chan, namun seketika itu juga ia merasakan suatu aura yang siap membunuh. Laki-laki itu melirik kembarannya dan mengurungkan niatnya. Sebagai gantinya, Kwangmin hanya mengelus kepala Yoo Chan, “Beruang kutub itu bisa membunuhku jika kau tiba-tiba memelukku seperti itu.”

Kwangmin memandang saudara kembarnya dan menghela nafas pelan. Babo Hyung, belum menyatakan perasaanmu padanya, hah?, pikirnya dalam hati.

Yoo Chan mengibaskan tangannya cepat-cepat, “Eiyy, tenang saja.. Kalau ia ingin membunuhmu, ia akan kubunuh duluu-aa HAHAHAWW!” Yoo Chan melompat-lompat dengan memegangi kakinya yang sakit. Ia melirik Youngmin yang memamerkan seringainya bangga. Yoo Chan memekik, “Neo jinjja jugeo sippeo?!”

Aigoo.. Rupanya beruang kutub itu telah menginjak kakinya.. (;-_-)

Yoo Chan berhenti melompat-lompat setelah ia menyadari empat pasang mata mengedarkan pandangan ke arahnya. Gadis itu memandangi empat orang itu dengan seksama. Matanya terhenti pada pemilik eye-smile yang menatapnya dengan ekspresi kelewatan ingin tahu.

Seseorang berambut merah maju selangkah dan memberikan senyum yang bisa membuat hati wanita menjerit, “Kim Donghyun imnida. Aku adalah leader grup ini.” Ia menjabat tangan Yoo Chan.

Youngmin menepuk dahinya. Apanya yang hadiah, lebih mirip senjata makan tuan, pikirnya.

Berturut-turut setelah Donghyun; Hyunseung dan Jeongmin memperkenalkan dirinya. Youngmin pura-pura menjulurkan lidahnya dengan ekspresi seperti ingin muntah ketika Jeongmin mengedipkan matanya ke arah Yoo Chan. Walaupun mereka berdua ibarat couple dari grup itu, namun Youngmin tidak mungkin rela membiarkan gadis yang disukainya jatuh ke tangan Jeongmin, The Prince of Bubble.

Laki-laki yang terakhir memperkenalkan dirinya, “Annyeong, No Minwoo here. I am the magnae of the group, Aing~!” Ia memamerkan aegyonya yang khas. Karena sapaan singkat tersebut, Yoo Chan tersentak dan kontan wajahnya memerah. Rupanya gadis itu tengah memperhatikan  Minwoo sedari tadi.

B-bangapseumnida! Song Yoo Chan imnida!” Yoo Chan membungkukkan badannya cepat-cepat. Wajahnya masih merah. Youngmin yang melihat kelakuan ganjil gadis itu hanya bisa menganga lebar.

Song Yoo Chan, NEON ANDWAE!!

Setelah perkenalan yang singkat itu, mereka berbincang-bincang satu sama lain. Minwoo dengan gurauan polosnya dengan mudah mencairkan suasana. Youngmin melirik ke arah Yoo Chan yang beberapa kali tertawa karena tingkah Minwoo. Tanpa diduga, mereka berdua sangat cepat mengakrabkan diri satu sama lain. Dan ini membuat Youngmin merasa amat sangat… iri.

Jinjjayo? Juli tanggal 31?” mata Yoo Chan membulat mendengar Minwoo menyebutkan tanggal lahirnya. Laki-laki itu mengangguk. “Waa~ Selisih sehari denganku. Aku 1 Agustus!” Yoo Chan menepuk kedua tangannya. Minwoo menyeringai, “Kurasa julukkanku sebagai noona-killer tidak berlaku di sini.

Youngmin sangat ingin menempeleng magnae-nya itu. Mwoya~ Apa maksud ucapannya? Pikir Youngmin. Namun cepat-cepat diurungkannya niat itu ketika salah seorang kordinator make-up memangil mereka berlima (Minwoo tidak dipanggil karena ia sudah selesai dengan make-up-nya). Dengan enggan, Youngmin meninggalkan mereka berdua.

Kwangmin yang melihat ke-engganan Youngmin itu hanya tertawa kecil dan menyenggolnya, “Jika kau tidak cepat, aku berani bertaruh magnae kita akan mendapat pacar baru.”

Youngmin hanya mendengus pelan, “Aish, Shikeuro.”

Walaupun ia benci jika itu terjadi, Youngmin harus mengakui, jika apa yang diucapkan oleh saudara kembarnya itu tidak benar-benar salah.

“Bentangkan banner ini, dan teriakkan, ‘Youngmin oppa, saranghae’!” Youngmin menaruh banner bertuliskan ‘Youngmin is The Best’ di tangan Yoo Chan. Yoo Chan memasang wajah yang didefinisikan Youngmin sebagai ‘Aku-tak-akan-melakukan-hal-menjijikkan-itu!’

Gadis itu mendorong pelan tubuh Youngmin, “Jangan berkata yang tidak-tidak. Cepat naik panggung dan tunjukkan kepadaku apa yang bisa kau lakukan.” Youngmin tertawa kecil dan mengacak-ngacak rambut Yoo Chan, “Siap, tuan putri.”

Ya!  Model rambut ini sudah kubuat dengan susah payah tahu!” gerutu Yoo Chan sambil membetulkan poni-nya. Youngmin hanya menjulurkan lidahnya dan berlari ke atas stage. Dalam hati ia terkesan karena Yoo Chan spesial menata rambut demi bertemu dengannya.

“Jangan lepaskan banner itu dari tanganmu!” pesan Youngmin.

Member lain segera berjalan satu-persatu menyusul Youngmin, “Dukung kami, oke?” Donghyun berbisik. Yoo Chan mengangguk dan setelah semua member berada di panggung, ia mencari tempat duduk di tengah-tengah ramainya remaja-remaja yang kebanyakkan terdiri dari wanita itu.

Youngmin menghela nafasnya, “Ini dia, panggung pertamaku.” Ia melirik ke arah bangku penonton dan merasa lega karena menemukan Yoo Chan duduk di situ. Gadis itu membawa banner yang diberikan kepadanya. Walaupun ia tidak melakukan apa yang disuruh oleh Youngmin, tapi ia merasakan sensasi kehangatan tersendiri dalam hatinya.

Gadis itu menyadari Youngmin yang terus-terusan menghela nafas, pertanda bahwa laki-laki itu sedang gugup. Ia menoleh ke kanan kirinya, merasa tidak ada orang yang akan memperhatikannya, ia lalu mengepalkan tangannya ke atas, “Youngmin, Fighting!”

Laki-laki itu menyadari Yoo Chan yang memberikan semangat kepadanya. Hanya untuknya. Gadis itu memang dapat memberikan suntikan energi positif pada Youngmin.

Youngmin tersenyum lebar dan menaikkan jempolnya ke arah Yoo Chan. Music ‘Let’s Get It Started’ menghentak seisi gedung itu dan mereka berenam mulai menunjukkan tarian yang memukau.Yoo Chan hanya bisa menganga lebar saat melihat Youngmin yang terlihat sangat cool itu.

Dari konsep bad boy, mereka menampilkan ‘Boyfriend’ dengan irama yang riang. Youngmin membuat bentuk hati dengan lengannya dan mendapat teriakan dari penonton yang ada di situ. Yoo Chan hanya terkekeh dan menggeleng pelan, “Dasar playboy.

Ketika giliran Minwoo tampil dan menunjukkan kemampuan rap-nya, tak sadar Yoo Chan meletakkan banner  yang diberikan oleh Youngmin tersebut ke bangkunya. Ia berdiri dan bertepuk tangan, “Neomu mosidaa~”

Mata Youngmin tak sengaja melihat banner yang sekarang tergeletak di bangku. Walaupun tak mendengarkan dengan jelas apa yang dikatakan gadis itu, ia melihat pandangannya yang terpaku pada Minwoo. Raut mukanya seketika berubah dan secara tidak sengaja pula, ia membuat beberapa kesalahan yang membuat member lain menjadi ikut bingung karena kesalahannya itu.

Dan lagi, Yoo Chan tidak menyadari apa yang dilakukan oleh Jo Youngmin..

“Lain kali, perhatikan langkahmu. Tidak biasanya kau membuat kesalahan seperti ini. Konsentrasi, Youngmin-ah,” koreografer berperawakan pendek itu melipat lengannya dengan marah.

“Mianhae, hyung.”

Minwoo tiba-tiba muncul dengan wajah penuh keringat seperti biasa, “Lihatlah rekaman penampilan kita yang tadi. Ini performance kita yang pertama, dan kau mengacaukannya, hyung,” Minwoo menyodorkan kamera salah satu kru.

Ucapannya kontan membuat Youngmin mendesis marah. Ia mendorong kamera itu dengan kasar ke arah Minwoo, “Aku tak butuh.”

Youngmin merasakan sesuatu mulai menggenang di pelupuk matanya. Ia memunggungi kerumunan orang-orang itu dan beranjak menuju kamar mandi. Namun Yoo Chan yang sedari tadi menguping pembicaraan Youngmin keluar menghadang jalannya. Ia terkejut ketika melihat mata Youngmin yang basah.

Air mata?

“Youngmin-ah..”

Youngmin cepat-cepat menghapus air matanya dan menggenggam tangan Yoo Chan erat, “Ayo pulang.”

“Youngmin-ah, lepaskan,” Yoo Chan mencoba untuk melepaskan genggaman erat Youngmin pada pergelangan tangannya. Youngmin tidak bergeming dan malah mencengkramnya lebih erat lagi.

Yoo Chan mengaduh kesakitan, “Yah, Jo Youngmin! Apo~”

Mendengar erangan Yoo Chan, Youngmin langsung melepaskan genggamannya. Laki-laki itu terus saja berjalan, tidak menggubris Yoo Chan yang kebingungan dengan sikapnya, “Kita harus naik taksi untuk bisa sampai ke Seoul.”

Yoo Chan menarik nafas kesal dan menghentikan langkah Youngmin, “Yah, kau menangis? Seorang Jo Youngmin menangis, hah?”

“Kau pasti malu punya sahabat yang cengeng, iya ‘kan?” Youngmin mengulas senyum kecil. Yoo Chan menggelengkan kepalanya kuat-kuat, “Kau sangat keren tadi! Boyfriend DAEBAK!” serunya.

Youngmin terkekeh, “Kau suka?” Gadis itu memberikan dua jempolnya, “Geurom, kalian semua sangat keren. Kalian juga punya magnae yang hebat!”

Senyuman di wajah Youngmin menghilang, “…. Johahae?”

Sekali lagi gadis itu tidak habis pikir dengan pertanyaan yang dilontarkan Youngmin. Hari ini Youngmin sangat aneh, gumamnya. Yoo Chan  mengerutkan keningnya dengan heran, “Siapa?”

Kali ini Youngmin tidak ragu untuk mengulangi pertanyaannya –Ia terlanjur penasaran. Youngmin menghela nafas pelan, “No Minwoo-ga… Joha?” ia menggigit bibirnya. Ia menebak-nebak dalam hati, reaksi apa yang akan dilontarkan oleh gadis itu setelah ia menyebut nama Minwoo.

Yoo Chan terkejut dengan subjek yang dibawa-bawa oleh Youngmin.

No Minwoo? Joha?

Namun sesaat kemudian ia tersenyum, pertanda ia mengerti apa yang dimaksud oleh Youngmin.

Gadis itu melangkah maju dan merengkuh pipi Youngmin. Laki-laki itu merasakan wajahnya memanas karena sentuhan jari milik Yoo Chan. “Jo Youngmin..-”

Laki-laki itu menelan ludahnya.

Yoo Chan sejenak berhenti, ia menempelkan telunjuknya di dahi Youngmin dan mendorongnya, “Ya~ kenapa kau hari ini sangat aneh sih? Dengar, sekalipun aku berkenalan dengan teman baru hari ini, aku tak akan pernah melupakanmu. Urineun jinjja chingu, matchi?”

Youngmin menghela nafas diam-diam. Ternyata gadis itu masih menganggap Youngmin sebagai sahabat baiknya. Tak lebih, dan tak kurang. Youngmin teringat ucapan Kwangmin tadi. Nafasnya tercekat, Now or never. Ia mengumpulkan seluruh keberanian yang ada di dalam dirinya.

Nan neoreul joahae.”

Yoo Chan tersenyum dan melepaskan tangannya dari pipi laki-laki itu, “Na ddo,” ujarnya.

Youngmin menggelengkan kepalanya kuat-kuat, “Ani. Bukan sebagai teman baikmu. Aku menyukaimu sebagai seorang namja.” Yoo Chan mengedipkan mata besarnya. Laki-laki itu dengan canggung menggaruk kepalanya, “Kau tahu, err.. apa yang kumaksud?”

Tawa Yoo Chan –lagi – lagi– meledak. Youngmin memandangnya dengan wajah bingung. Wajahnya menjadi amat sangat merah, seperti kepiting rebus. Yoo Chan yang menyadari akan hal tersebut dan berhenti tertawa.

Niga jeil joha, Youngmin-ah,” gadis itu memberikan senyuman yang diartikan Youngmin sebagai sebuah persetujuan. Youngmin membalas senyumannya itu dan mengaitkan jari-jarinya dengan milik Aemi.

Menyatakan cinta ternyata tidak sesusah itu… 🙂

Yoo Chan melirik tangan Youngmin yang menggengam tangannya erat. Wajahnya memerah dan ia melepaskan tangan Youngmin dengan sengaja.

Bagaimanapun, skinship ini terasa aneh.

“Err.. Bagaimana kalau kau mentraktirku es krim sebagai hadiah yang kedua?! Eo? Kaajaa~!”

Debaran hati Youngmin sudah kembali normal seperti semula. Namun senyum ‘licik’ tersungging di bibirnya, “Song Yoo Chan, jika kau memintaku untuk mentraktirmu lagi, aku akan menciummu!”

Yoo Chan hanya tertawa renyah dan menjulurkan lidahnya, “Kau harus mentraktirku!”

“Kenapa tidak meminta kepada No Minwoo, hah?!” Ujar Youngmin tak mau kalah.

“Wee~ Jo Youngmin akan mentraktirku es krim! Es krim! Es krimmm!” Yoo Chan tidak menggubris argumen Youngmin. Ia membentangkan kedua tangannya dan berlari menjauhi Youngmin.

Senyum ‘licik’ Youngmin semakin menjadi-jadi. Ia menarik lengan Yoo Chan dan kemudian mengecup bibir gadis itu lembut. Yoo Chan membelalakkan matanya, tidak percaya bahwa Youngmin akan melakukan hal itu.

Laki-laki itu tersenyum bangga ke arah Yoo Chan (bangga karena berhasil menciumnya?), “Nah, kau mau rasa apa?”

Ia berjalan dengan santai meninggalkan Yoo Chan yang mematung seakan tubuhnya terpisah dengan jiwanya. Youngmin tertawa dalam hati dan menoleh, “Ya~ Kau tidak mau ikut?”

Yoo Chan yang tersadar menepuk-nepuk pipinya danberlari mengejar Youngmin.

“Jo Youngmin, Kau akan mati ditanganku!”

Leave a comment