Part I , Part II , Part III,Part IV, Part V, Part VI, Part VII, Part VIII , Part IX,Part X,Part XI, Part XII,Part XIII, Part XIV, Part XV, Part XVI, Part XVI,Part XVII , Part XVIII
Listen this song while you reading “For eternity_SS501”
Siwon’s View
Hari ini aku memutuskan untuk mengunjungi makam Yoona. Aku ingin sekali mengatakan banyak hal padanya.
“Oppa, kau sudah siap?” tanya Tiffany yang tiba-tiba muncul di belakangku. Aku berbalik dan tersenyum padanya.
“Di bawah sudah aku siapkan machiato dan pancake. Kau mau yang lain?” tanya Fany. Aku menggeleng, meski tidak terlalu pandai memasak dia selalu berusaha membuat makanan terbaik untukku. Aku bersyukur dia-lah yang menjadi istriku, “Yoong, Fany wanita yang baik kan? Apakah aku salah bila sekarang aku bersamanya dan tidak bersamamu?” batinku.
“Oppa, kau melamun?” Fany membuatku kembali ke dunia nyata. Aku mencubit pipinya dan dia mengutukku karena itu, aku hanya tertawa.
Aku meminta sekretarisku untuk mengosongkan semua jadwalku. Aku ingin menghabiskan waktuku untuk diriku sendiri.
“Sajangnim, mobil anda sudah siap. Anda membutuhkan pengawal untuk kesana?” tanya sekretaris pribadiku.
“Tidak usah. Pastikan saja selama aku pergi semua baik-baik saja. Urus nyonya dan jangan sampai nyonya tahu kalau hari ini aku tidak pergi ke kantor. Bisa kau usahakan?”
“Baik, sajangnim”
Sebelum kesana aku menyempatkan diri untuk pergi ke toko bunga.
“Untuk kekasih anda?” tanya ibu penjual bunga. Aku mengangguk, tak bisa aku pungkiri kalau Yoona memang kekasihku. Meski, itu hanya masa lalu.
Fany’s View
Malas sekali di rumah, lebih baik aku keluar. Kemana yah enaknya? Ohya, mengunjungi Jiyeon dan Mavin saja. Mereka di rumah tidak ya? Aku sepertinya memiliki nomor rumah sakit SNU, mungkin saja mereka bisa menyambungkanku teleponku dengan Donghae. Lucky me, tidak begitu lama teleponku sudah mencapai tujuannya. hahaha….
“Tiffany-shi ada urusan apa anda menelpon saya?” tanya Donghae.
“Boleh aku minta nomor Jiyeon. Aku ingin mengunjungi Mavin, tapi aku tak tahu apakah sekarang dia di rumah. Aku pikir dia mungkin kuliah” jawabku jujur.
“Begitu ya. Mavin sekarang berada di rumah mertua saya. Tadi pagi kami menitipkannya pada eomonim karena aku harus bekerja dan Jiyeon sendiri kuliah” jawabnya. Aku menarik nafas kecewa.
“Mungkin jika anda ingin bertemu Mavin, nanti siang anda bisa ke rumah sakit SNU. Hari ini kami berencana membawanya ke dokter anak”
“Memangnya dia sakit apa?” tanyaku panik. Donghae tertawa dan mengatakan kalau ini hanya check up bulanan untuk mengetahui bagaimana perkembangan dan pertumbuhan Mavin. Aku mengangguk mengerti dan berusaha mencerna setiap omongan Donghae yang tertata sangat rapi dan ilmiah, tetapi aku yakin dia pasti sudah berusaha menjelaskan semudah mungkin pada orang awam seperti diriku.
Setelah mendapat nomor handphone Jiyeon, aku segera menghubunginya, tetapi ponselnya tidak aktif. Aku menyerah dan merebahkan diri di ranjang. Siwon oppa sedang apa yah? Aku menghubungi ponselnya dan mungkin memang sial, ponselnya juga tidak aktif sama seperti Jiyeon.
Aku lempar ponselku dan pergi ke balkon. Menelusuri pemandangan taman depan rumah yang luput dari perhatianku.
keudaen anayo jeo eum bwadeon sungan boteo
keudaeran geol aljyu nun ape gireul hamkke georoyeo
areum daeun nal uri ape byeoljeo ijyu
Ponselku berbunyi, segera aku meraih ponselku dan membaca 1 pesan di inbox.
Mianhamnida, maaf tidak sopan. Anda siapa dan ada urusan apa menelpon saya? Kamsahamnida
Segera aku menelpon gadis kecil istri Donghae ini. Dia sedikit terkejut mengetahui kalau aku yang menelponnya, tapi kemudian aku bisa merasakan kalau disana dia tersenyum lebar saat kami terlibat dalam pembicaraan.
Aku bersiap untuk menemui Donghae, Jiyeon dan tentu saja putra kecilku Mavin.
Sekarang dia memasuki usia 8 bulan, selain kata appa yang tidak terlalu jelas, Jiyeon bilang Mavin sudah bisa mengucapkan beberapa suku kata tersambung seperti ta-ta-ta. Dia bilang Mavin sudah bisa duduk stabil dan bisa berdiri, aku baru tahu perkembangan bayi sangat cepat. Dia memuji Mavin dan dapat aku katakan dari suaranya kalau dia sangat senang akan hal itu. Aku menghentikan pembicaraan kami dan menuju rumah sakit.
Di taman rumah sakit, aku melihat seorang pria muda menggendong Mavin dan mendudukannya di pangkuannya. Mereka bercanda dan tertawa, aku tak tahu siapa dirinya. Namun, sepertinya aku pernah melihatnya entah dimana. Tiba-tiba ada seseorang yang menepuk bahuku dan ternyata itu Donghae.
“Itu Jungmin, kakak Jiyeon. Kau pernah melihatnya di rumah Kyuhyun kemarin kan. Dia mengantar Mavin kesini sendiri karena ibu mertuaku harus menghadiri acara perjamuan yang tiba-tiba” jelas Donghae. Aku mengangguk, mataku mencari-cari Jiyeon. Kenapa dia tidak bersama Donghae?
“Oppa……..” Pandanganku beralih pada gadis yang berteriak dan berlari ke arah kami.
“Bagaimana kuliahmu?” tanya Donghae. Jiyeon menggembungkan pipinya.
“Tadi dosen mata kuliah genito-urinary system tidak bisa menghadiri perkuliahan. Nah, awalnya kami senang kami tidak perlu ikut perkuliahan, tetapi ternyata diisi Eunhyuk-oppa. Kami sangat senang karena dia membahas safe motherhood & neonates, sangat senang dengan teori-nya mengenai wanita dan ibu membuat para namja sangat sangat senang” Aku bisa merasakan kalau sebenarnya intonasi dan penekanan kata yang digunakan Jiyeon jauh dari kata membahagiakan lebih tepatnya terganggu.
“LEE HYUKJAE!!!!! Awas kalau kita bertemu, apa-apaan dia. Virus yadong macam apa yang kau bawa ke perkuliahan”
Aku tertawa mendengar kata yadong, aku tahu sekarang kalau Lee Hyukjae itu dokter dan dosen yadong. Pantas saja Jiyeon merasa terganggu dengan kuliahnya.
Mendengar teriakan Donghae, orang-orang yang sedang berada di sekitar kami langsung menjadikan kami pusat perhatian. Donghae dan Jiyeon membungkuk minta maaf.
“Hahahaha….. Adik ipar pabo” Jungmin datang ke arah kami dan menggendong Mavin dalam posisi duduk.
“Lihat… Appa pabomu ini. pabo…pabo” Mavin tergelak dan tertawa bersama Jungmin.
Donghae langsung merebut Mavin dari gendongan Jungmin.
“Kalau kau bukan kakak iparku.. Awas saja kau, aku masih lebih tua darimu juga” kata Donghae.
Jungmin makin keras tertawa dan memegangi perutnya. Setelah beberapa saat dia berhenti tertawa dan menghapus air mata di sudut pipinya.
“Pabo… Aku tahu kau lebih tua dariku karena itu aku mengataimu pabo berteriak di lingkungan rumah sakit. They need rest and relaxation place to recover as fast as possible, they didn’t need someone who shouted and yelled for unreason problem”
Muka Donghae memerah, Jiyeon memberikan death glare pada Jungmin yang justru dibalas hal yang sama, tapi lebih menakutkan.
Kami bertiga berpisah dengan Jungmin yang harus kembali ke kantornya. Aku tahu kenapa sekarang Jiyeon sangat ceria, manja dan mungkin dewasa. Dia berusaha menjadi dirinya sendiri, gadis seusianya, dan di saat yang sama berusaha menjadi istri dan ibu yang baik. Dia penuh kasih sayang karena di sekitarnya begitu banyak orang yang menyayanginya.
Kami bertiga mengkonsultasikan dan memeriksakan kesehatan Mavin pada dokter anak di SNU. Donghae, sebagai seorang dokter sangat profesional. Dia menanggalkan statusnya sebagai dokter saat kami berada di ruangan dokter anak tersebut. Mereka berbicara layaknya sebagai dokter dengan ayah dari anak, baru setelah kami keluar dari pembahasan mengenai Mavin, mereka berbicara selayaknya rekan kerja.
“Fany-shi, sudah makan? Mau makan bersama kami? Cafe di depan rumah sakit memiliki banyak menu yang cukup menggugah selera” tawar Donghae dengan wajah tersenyum. Aku membalasnya dengan senyuman, Jiyeon menarik tanganku dan memintaku mengikuti mereka.
Donghae memesan vanilla late dan muffin, Jiyeon semula ingin meminum yang sama, tapi Donghae melarangnya dan akhirnya dia memesan susu strawberry dan bunet ditambah beberapa cake lain, anak ini pasti kelaparan. Aku sendiri memesan long black. Jiyeon memberikan Mavin bubur bayi dan susu, aku ingin menyuapinya jadi Jiyeon membiarkan Mavin dalam pangkuanku.
“Oppa, aku mau coba muffin-nya”
“Eoh?” kataku tanpa sadar. Aku melirik ke Mavin dan Donghae.
Donghae sepertinya mengerti maksudku dan mengangkat muffin cake di piringnya. Aku menundukkan pandanganku karena malu.
Siwon’s View
Aku sekarang berada di makam Yoona. Aku berdoa untuknya.
“Yoong, maaf baru sekarang aku berziarah ke makammu. Yoong, apa kau bahagia disana? Aku merindukanmu Yoong. Putra kita dia tumbuh dengan sehat, Donghae dan Jiyeon, istrinya menjaganya dengan baik. Yoong, If I can’t turn back the time, I’ll do it. I have no regret to marry Tiffany, but what I had been doing to you it’s not case that I’m proud of this”
Aku meletakkan bunga yang aku bawa di pusara makam Yoona.
“It’s the first time and the last time, I give you this bouquet. I was loving you, Yoong. I’ll try my best to make Tiffany happy and comfort beside me. I let you go, I was over you. I really did love you”
Tiffany’s view
“Fany-eonni, sebenarnya hari ini aku dan Donghae oppa ingin pergi ke makam Yoona-eonni” Jiyeon mengatakannya dengan ragu-ragu.
“Eomma Mavin?” tanyaku. Donghae dan Jiyeon mengangguk. Aku tersenyum dan memutuskan ikut bersama mereka, aku meminta supirku untuk pulang terlebih dahulu karena Jiyeon dan Donghae menawarkan untuk mengantarku pulang, mereka sepertinya tidak tega melihat supirku menunggu kami. Iya, aku akui dia telah menungguku sejak tadi dan sebaiknya juga dia kembali ke rumah daripada tidak melakukan apa-apa dengan menunggu hingga semua urusanku selesai.
Kami pergi ke toko bunga untuk membeli bunga. Aku membeli sebuket bunga chrysanthemum dan Donghae serta Jiyeon membeli dua buket white lily. Jiyeon dengan malu-malu memberikan suatu bunga pada Donghae.
“Kamsahamnida dan kenapa kau memberikan ini padaku?” tanya Donghae sambil tersenyum.
“Ehm… it’s daffodil ehm….”
“Mau ahjumma menjelaskan arti daffodil” goda ahjumma penjual bunga. Jiyeon menggeleng keras dan mukanya bersemu merah. Mavin yang berada di gendongan Donghae, menyentuh buket daffodil itu dan tersenyum.
” Unrequited Love, You’re the Only One, The Sun is Always Shining when I’m with You” Dia mengatur nafasnya dan mengucapkannya dengan lancar, segera setelah itu dia pergi berbalik dan masuk ke dalam mobil. Donghae tersenyum.
“Dia istrimu?” tanya ahjumma penjual bunga. Donghae mengangguk.
“Ini aku berikan gratis untukmu. Berikan pada istrimu, aku rasa dia mengerti apa arti peony sebaik dia mengerti arti daffodil”
“Kamsahamnida, tapi saya bisa membayarnya”
“Tidak usah membayangkan ekspresi istrimu sudah menjadi bayaran yang lebih dari cukup untukku” ucap ahjumma itu senang.
Kami meneruskan perjalanan, Donghae menggendong Mavin. Aku dan Jiyeon membawa buket yang ingin kami berikan pada Yoona.
“Bukankah itu Siwon?” tanya Donghae. Aku menajamkan mataku dan melihat sosok Siwon di depan pusara Yoona. Kami mendekatinya, aku terkejut kenapa dia kemari dan tidak memberitahuku. Jiyeon mendekatkan dirinya pada Donghae, pandangan matanya mengarah pada pusara Yoona sangat intens. Aku mengikuti arah pandangannya. Daffodil.
Unrequited Love, You’re the Only One, The Sun is Always Shining when I’m with You
Tak terasa air mataku menetes, sepertinya Siwon merasakan kedatangan kami dan berbalik. Dia terkejut saat melihat Donghae dan Jiyeon, dia lebih terkejut saat melihatku.
Aku menjatuhkan buket chrysanthemum yang aku bawa dan melangkah ke belakang.
“Daffodil…. Yoona… Oppa, kau….” Kerongkonganku tercekat kata-kata Jiyeon terngiang di telinga dan benakku. Aku berlari dan berusaha menghapus air mataku.
“Fany-ya…” teriak Siwon.
“Eonni….”
“Tiffany-shi” Mereka semua berusaha mengejarku. Aku terus berlari dan berlari, aku tak tahu harus kemana hingga akhirnya aku terjatuh.
Siwon dengan nafas terengah menghampiriku, Donghae dan Jiyeon menyusul di belakangnya.
“Fany… a…aku bisa jelaskan” kata Siwon di tengah nafasnya yang terengah. Aku menghempaskan tangannya yang berusaha menyentuhku.
“Pergi… pergi… aku tak ingin melihatmu. Kau tak pernah mencintaiku, itu yang ingin kau jelaskan. Selama ini semua yang kau katakan palsu…” Aku mengatakannya dan terisak. Kata-kata ini melukai hatiku, aku tak ingin mengatakannya, tetapi inilah yang terjadi. Ini kenyataanya. You’re so pathetic, Tiffany.
“Siwon-shi, biar aku yang bicara dengan Fany-eonni” ujar Jiyeon. Donghae menarik Siwon menjauh, dia menolak tetapi akhirnya menurut.
Aku memeluk Jiyeon dan meluapkan semua air mataku. Aku hanya mampu terisak dan menangis sekencang-kencangnya. Cukup lama aku memeluknya, dia berusaha menenangkanku dengan menyentuh pundakku. Dia membantuku berdiri, langkahku gontai dan terseok.
“Fany-ya” Siwon menghampiriku. Aku mengabaikan pandangannya.
“Donghae-shi, bisakah anda mengantarku?” tanyaku. Donghae menarik nafas dalam dan mengangguk.
Jiyeon membantuku untuk duduk di kursi belakang, dia duduk bersamaku. Mavin tertidur dan Donghae menaruhnya di box bayi sehingga dia bisa tidur dengan nyaman.
Jiyeon mengelus bahuku dan berusaha menguatkanku.
“Eonni, kenapa kau tidak mendengar penjelasan Siwon-shi terlebih dahulu?” tanyanya lirih.
“Bisakah kita tidak membicarakannya. Mendengar namanya membuatku sakit” pintaku sambil menutup mata. Aku meminta Donghae untuk mengantarku ke hotel, tetapi dia menolak. Donghae bilang tidak baik bila aku sendirian di hotel. Aku menolak ketika mereka memintaku tinggal di rumah mereka, aku tak mau merepotkan mereka. Akhirnya, Donghae menitipkanku pada suster kenalannya.
“Donghae uisha, anda sudah sampai. Silahkan masuk” kata seorang gadis muda yang cantik. Kami masuk ke dalam apartemennya, di sana seorang namja muda nan cantik sedang menonton televisi dan mengerjakan tugas.
“Aish… Taemin, kenapa kau di sini?” tanya Jiyeon.
“Wae? Ini apartemen kekasihku. Aku hanya berkunjung, memangnya tidak boleh” jawab namja itu santai.
Donghae, Jiyeon, dan namja bernama Taemin itu meninggalkan aku bersama gadis itu.
“Mianhamnida, aku mengganggumu”
“Tidak apa. Teman Donghae uisha dan Jiyeon adalah temanku juga. Kenalkan aku Jung Sojung, kau bisa memanggilku Jessica” ujarnya ramah.
“Tiffany… Tiffany Choi, eh….” Aku ingin menangis dan menampar diriku sendiri kenapa aku menyebut marga Siwon.
“Kau sudah makan? Aku dan Taemin tadi membeli banyak snack dan juga makanan siap saji ketika Donghae uisha mengatakan kau akan menginap” Dia mencairkan suasana.
Aku tersenyum meski sedikit terpaksa.
“Kau cantik” pujinya.
“Kau juga, kekasihmu juga” kataku.
“Hehehe… Tapi kau harus mengakui aku lebih cantik dari dia” ujar Jessica. Malam itu aku dan Jessica menghabiskan waktu bersama, bercerita tentang banyak hal. Dia tidak menanyakan apapun tentang apa yang terjadi padaku, dia sepertinya mengerti kalau aku memang tidak ingin membicarakannya.
Donghae, Jiyeon… Kalian beruntung memiliki banyak orang yang menyayangi dan mendukung kalian. Patheic… Aku bahkan tak punya siapa-siapa selain diriku sendiri.
Siwon….
i wanna be with you my love
haneul arae yaksokhaeyo
keudaereul jikyeo julkkeyo
yongwontoroki wanna love you forever
poinayo ireon naemaem
naegyeote sumeul swi eoyo
yongwontorok keudae
saranghaeyo
saranghaeyo
I wish you loved me as huge as I love you, but I guess it’s just dream that too good to be true.
Note :
I need your email to send the password for next chapter. Don’t worry next chapter maybe two days from now. Thanks a lot for comment and support.
Peony means happy marriage.
Chrysanthemum means You’re a Wonderful Friend, Cheerfulness and Rest.
White lily means Virginity, Purity, Majesty, It’s Heavenly to be with You
Tagged: Choi Siwon, Jessica Jung, Lee Donghae, Lee Taemin, Park Jiyeon, Park Jungmin, Tiffany Hwang
eonnie, akhirnya di post juga 🙂
aduhh fanny eonnie salah paham tuh! untung ada haeyeon couple.
oh ya eon, cuma mau ngoreksi dikit nih, setauku nama koreanya jessica tu Jung Sooyeon. klo soojung itu namanya krystal, adiknya jessica 😀
ni emailku eon, ntr pw-a dikirim yo Kyula88@gmail.com
mian saeng lupa… kemarin gara2 baca ff yg nglibatin jessica eonni ma krystal akhirnya ketuker.. ha33
hahaha ne, gwenchana eonnie
aku juga sering ketuker sama nma mereka. abis mirip sih 😀
good work!!!
update soon
apelgreen@rocketmail.com
Chinguu bagi passwordnya ya
ii_neey@yahoo.com
Penasaran ma next part nya
Gomawo
thanks for read and comment.. okay just wait for it
Akhirny publish jg lanjtanya,,,
o’y chingu mang next partny mo d protect y!!bleh minta pw_ny g alny q mo bca lnjtan crtanya!!
Tpi q jarang bka e-mahl jdi lwat fb ajach boleh g??
Law bisa nie id fb q Dini dezztianti
atau law blh tau kmu da fb,,law blh mNta id fb kmu pa chingu??please bnget q mnta pw_ny ya ya ya chingu,q tUnggu… ;>
yupz… mau di protect sampai akhir kye.
fb-ku setyaning pawestri. let’s be friend. ntar aku pm lewat fb pas publish. sepertinya senin malam baru publish karena masih ngedit2
Ok dech q tunggu ya… :->
gumawo sblumnya…
Chingu photo profil fb_ny sndiri truzZ pke bju apa!!mhon ptUnjuk..hehe
dah aku add semoga bener..
profpic-ku foto rame trus kita semua paket jaket almamater…
biasa ru ada kunjungan kampus, narsis bgt tuh adek angkatan . aku juga sih ha33
pp kamu jiyeon kan?
Yap btul pp q photo jiyeon,,,
y dah q cormfirm ya!..
Q tUnggu y pw_ny,,,hehehe
faigthing bwt lnjtin ff LOA_ny…. ;>
[…] Letter of Angel XIV (Daffodil) […]
ceritanya bagus, penasaran sma kelanjutannya
chingu bagi password ya 😀
retriatika@yahoo.com
Tiffany kasian 😦
sorry ya baru comment,soalnya baru baca ni
tapi panjangin part donghae & jiyeon dong…….
cloud_1310@yahoo.co.id
author, aku mau tau lanjutannya. bagi pw-nya ya.
ini emailku datforever12@yahoo.com
gomawo ^^
waaahhhh……………..
baru sempet baca nih,kereeeennnn banget 🙂
tapi part Jiyeon & Donghae jadi makin dikit nih
cloud_1310@yahoo.co.id
[…] Letter of Angel XIV (Daffodil) […]
jadi salah paham kan jadi y….
padahal kan siwon ngak maksud begitu…
Lanjut…
OMG Jiyeon donghae . . . .
bru tau couple ini setauku jiyeon sring bgt dipsangin sma minho
slam kenal chinggu reader baru
bru ngubek2 nih ff.nya chinggu mian bru bca
jiyeon dsini baik bgt and pngertian sma donghae
mavin neomu kyeopta
walupan beda usia ,,, tpi tetep aja cinta
cinta tuh emank buta#alay#
ngubek2 nih ff dri part 1 smpai part ini
aku smpe nangis chinggu bca ff mu smbil dngerin lgu.nya tylor swift safe & sound ost the hunger games.
maaf chinggu koment.nya pnjang kya rel kreta api
hehehehe
chinggu next part ko diprotect si ?
chinggu boleh mnta pw-nya ya??
ntar pw-nya dkirim yo franceskoniita@yahoo.co.id
Hy chingu. .
Aku ReadEr br ne, ne skLn coMmen dr part 1 y.
Aku sk bgt ma couple Ini.
Lnjtkn y.
Chingu. .
Bg pwny dong.
Di almt Fb aku Wenz Luo.
PlizZ.
Gumawo.
Itu namanya Sicca ama Krystal ke tukar yah??
he3x
rada bingung…
tapi aku suka part ini..
serius Siwon masih suka Yoona??
btw minta PW dung…
emailku ika.pikacu@yahoo.com
Makasih~^^v
hmmmpp,seperti’a sudah lama ga berkunjung kemari dan sudah ada 3 new stories dan 2 di pw,terus fanny’a gimna??
for next read next part please give me PW to apelgreen@rocketmail.com
terima kasih ^____^
seperti’a sudah lama ga lirik ff ini.Dan sekarang udh ada 3 new post..dgn dua di pw,terus fanny’a gimna??terus sidang’a kapan?akhir’a mavin?
please give me your’s PW to apelgreen@rocketmail.com
sebelumnya terima kasih 🙂
wow keren bgt cerita’a… daebak
Q reader baru seneng bgt baca fanfic’a donghae sm jiyeon… tp q boleh gk mnta pw untk part berikutnya.. makasih
aaaaaaaaaa baru baca saya thor…kasihan fany..salah paham dia..lagian siwon kenapa pake rahasia2an sih…thor bagi pwnya yaa…emailnya dannakim@ymail.com
thanks yaa thor
thor minta pwnya dong……..aaaaaaaaaaaaa kasihan jadi salah pahamkan ….makanya siwon terus terang aja..kasihan fanny lagi hamil bukan??
email= dannakim@ymail.com
Wah tambah keren ni min… Iseng” nyari ff eh ada ff keren bca ajj deh.. Eh thour klw mau’ pw.ny minta’ dmna?… Tancu.. 🙂 Daebak…
waaa ceritanya bagus
keren thor 😀
bagi pw dong
retriatika@yahoo.com
makasi author 🙂
akh author-shi mian aku bru baca part ini..
biasanya aku update ff mu terus lho..
aku minta PW nya donk..
yayayay
emailku haeteuk_bummie@yahoo.co.id..
dtunggu ya 🙂
btw boleh mnta pw nya donk ..
email ku : dewi.yamashinta@gmail.com
gomawo…
annyeong…. Aku juga mau dong passwordnya.. Baru nemu ff ini dan ceritanya seru bgttz…. Mau baca part yg lain.a dulu deh..
E-mail aku anggraleni@rocketmail.com
gomawo 🙂
[…] Letter of Angel XIV (Daffodil) […]
[…] Letter of Angel XIV (Daffodil) […]
[…] X,Part XI, Part XII,Part XIII, Part XIV, Part XV, Part XVI, Part XVI,Part XVII , Part XVIII, Part XIX, Part XX, Part XXI, Part XXII, Part XXIII When I walked you back home, it was the house of another […]
kcn fanny krn cnt siwon hny bwt yoonaa biarpun dah mt….
ommoo toorrr lg asyik2 mo bc part 20 kok di segell,he…he…blh ndak mnt pw nya,ni emailku fridashena@gmail.com
Eonnie author bagi passwordnya ya yg letter of angel xx sama xxi. Gomawo^^ stefeliana@gmail.com
author ak minta pw nya dong yah please 🙂
ini emailku vienesanovena@rocketmail.com
gomawo 🙂
Chingu, ak jga mw passwordnya dong . Ceritanya seru banget , ini email aku saniacantik@gmail.com
salam kenal thor,mian boleh minta pasword ny bwat part selanjutny g?stlah lma ngubek2 FF tentang park jiyeon baru nemu blog ini!hehehe telat bgt ea!tp tlong kasih tew paswordny ea,q minat bgt soalnya!kirim ke FB q aj juliana idha!please!
Eon, aku new reader disini, passwordnya boleh ke tiffanyzie@yahoo.com
Thanks 🙂
chingu daebak critanya hehehehe
q lanjut baca dulu ya hohhoohoho
chingu T.T
q minta passwordnya buat episode berikutnya dong
#Angginoyama@yahoo.com#
gomawoyo chingu
^_^